Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis aplikasi otomasi informasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah. Tujuannya, guna meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap produk keuangan dari BPR maupun BPRS.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkap, langkah ini sebagai upaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat. Ditambah lagi, untuk memperkuat ketahanan masyarakat, termasuk BPR dan BPRS menghadapi tantangan perekonomian kedepan.
"Ini merupakan aplikasibyang akan meningkatkan pemahaman, exposure, dan kesempatan bagi BPR/BPRS dalam mengkomunikasikan pada publik, kepada masyarakat dan sebaliknya, masyarkat semakin tau pada BPR, karena tersedia informasi berbagai produk layanan dan juga kinerja," papar Mahendra dalam kesempatan Launching iBPR-S, Senin (5/12/2022).
Untuk diketahui, iBPR-S merupakan portal informasi dari seluruh bank daerah yang ada di Indonesia. Masyarakat mampu melihat beragam produk keuangan, hingga lokasi BPR terdekat.
Di samping itu, masyarakat juga bisa melihat kinerja dari para bank daerah tersebut. Serta, melalui fitur yang disediakan, masyarakar bisa membandingkan tingkat bunga dari beberapa BPR atau BPRS.
Pada kesempatan itu, Mahenda menyinggung juga peran BPR dan BPRS dalam menghadapi ancaman ekonomi global kedepannya. Misalnya ancaman resesi. Mahendra menyebut, penguatan ekonomi domestik diperlukan pada saat ini, salah satu jalurnya adalah melalui penguatan akses masyarakat ke produk-produk keuangan, termasuk dari BPR/BPRS.
"Sebagai sumber pertumbuhan dengan menavigasi kondisi global tadi dengan mendorong pertumbuhan domestik nasional. Dan basis pertumbuhan itu adalah pertumbuhan di daerah, provinsi, kabupaten, kota di kecamatan, kelurahan sampai bagian yang paling kecil," paparnya.
"Apakah itu sektor riilnya, apakah itu UMKM-nya, apakah itu masyarakat dan keuangan ritelnya. Jadi kenapa peran daerah dan dibelakangnya itu juga peran BPR/BPRS menjadi sangat penting," sambungnya.